Minggu, 28 Oktober 2012

TUGAS MANDIRI “Biaya Pendidikan”


BAB I
PENDAHULUAN

1.1             LATAR BELAKANG
Di dalam terminologi administrasi keuangan, khususnya adminsitrasi keuangan bidang pendidikan, dibedakan antara biaya (cost) dan pembelanjaan (expenditure). Biaya (cost) adalah nilai besar dana yang diprakirakan perlu disediakan untuk membiayai kegiatan tertentu, misalnya kegiatan akademik, kegiatan kesiswaan, dan sebagainya. Sedangkan pembelanjaan (expenditure) adalah besar dana riil yang dikeluarkan untuk membiayai unit kegiatan tertentu, misalnya kegiatan praktikum siswa. Oleh karena itu, seringkali muncul adanya perbedaan antara biaya yang dianggarkan dengan pembelanjaan riil.
Secara umum, pembiayaan pendidikan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu; (1) biaya rutin (recurring cost) dan biaya modal (capital cost). Recurring cost pada intinya mencakup keseluruhan biaya operasional penyelenggaraaan pendidikan, seperti biaya administrasi, pemeliharaan fasilitas, pengawasan, gaji, biaya untuk kesejahteraan, dan lain-lain. Sementara, capital cost atau sering pula disebut biaya pembangunan mencakup biaya untuk pembangunan fisik, pembelian tanah, dan pengadaan barang-barang lainnya yang didanai melalui anggaran pembangunan.

Selama ini banyak orang menganggap bahwa biaya pendidikan semata-mata hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah. Padahal tidak sedikit orang tua dan calon mahasiswa yang telah menjadari bahwa kuliah di perguruan tinggi dipandang sebagai investasi bagi masa depan mereka. Oleh karena itu orang tua dan/atau mahasiswa semestinya ikut berkontribusi secara lebih signifikan terhadap biaya pendidikan. Lantas bagaimana kita mensiasati biaya pendidikan saat ini?



1.2            TUJUAN
1.2.1        sebagai tugas mandiri Mata Kuliah Profesi Kependidikan
1.2.2        Sebagai bahan bacaan tentang biaya pendidikan pada saat ini dan solusi pemecahannya

1.3            SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini disusun sebagai berikut:
  1. Pendahuluan yang mencangkup latar belakang masalah serta tujuab penulisan makalah
  2. Pembahasan yang di kaji tentang “Biaya Pendidikan Sebagai Beban Kemitraan”, “Mahalnya biaya Pendidikan sekarang Ini” dan “ Mensiasati Biaya Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 BIAYA PENDIDIKAN SEBAGAI BEBAN KEMTRAAN

Orang tua siswa sedang berjibaku dengan perasaan. Waswas bercampur stres. Bayangan dan harapannya adalah si anak bisa sekolah berkualitas dengan biaya murah. Ini hukum ekonomi pula. Ingin mendapatkan jasa bermutu dengan ongkos rendah.
Persoalannya, tak semudah yang dibayangkan harapan itu bisa terwujud. Jauh lebih banyak harapan yang tidak terwujud. Lebih besar orang tua murid yang gagal. Tak mendapatkan sekolah berkualitas dengan biaya murah. Kalaupun dapat yang berkualitas, biaya yang dikeluarkan amat mahal.
Biaya pendidikan yang terus melambung setiap tahun menjadi masalah yang sulit terpecahkan. Sebaliknya, upaya pemerintah untuk meningkatkan anggaran pendidikan nasional sebesar 20 persen dari jumlah APBN -yang diamanatkan UUD 1945- sampai sekarang belum bisa diwujudkan.
Karena biaya yang terus merangkak naik, sedangkan pemerintah belum bisa meningkatkan anggaran pendidikan nasional, mau tidak mau yang terkena beban kenaikan pembiyaan adalah orang tua siswa.
Memang, kenaikan biaya pendidikan yang dipikul orang tua siswa tidak selalu bersangkut paut langsung dengan pungutan atau biaya tertentu yang diminta pihak sekolah. Sebagian kenaikan biaya pendidikan disebabkan adanya kenaikan biaya kebutuhan siswa yang memang menjadi tanggungan orang tua.
Apa pun persoalannya, kenaikan biaya pendidikan yang terus berlangsung tiap tahun merupakan beban finansial dan psikologis bagi hampir semua orang tua siswa. Sebab, tidak banyak pilihan untuk menghindar. Tidak banyak pilihan untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dengan biaya relatif murah.
Kalau demikian halnya, bagaimana masalah ini dicarikan solusi? Mungkin sudah waktunya ada semacam terobosan yang inovatif untuk mendorong tumbuhnya kesadaran semua orang -di negeri ini-, semua lembaga, dan semua pihak untuk turut meringankan beban pembiayaan pendidikan.
Meringankan biaya pendidikan bukan berarti pihak-pihak lain perlu diajak mengeluarkan bantuan biaya. Meringankan itu bisa berupa partisipasi aktif menunjang program-program pendidikan dan penyediaan sarana belajar-mengajar di sekolah.
Menyediakan program buku murah, misalnya. Mungkin asosiasi orang tua siswa perlu dibentuk -tidak harus berupa komite sekolah yang dibentuk secara formal seperti yang sudah berjalan selama ini- guna mendapatkan akses yang lebih mudah dan terbuka dengan penerbit buku.
Para orang tua siswa perlu membentuk kemitraan yang sinergis untuk mencari peluang mendapatkan perangkat keras alat-alat peraga, sarana tulis-menulis, dan perangkat-perangkat lain langsung ke pihak pembuat atau produsennya.
Ikhtiar ini bukan berarti peluang harus diciptakan dengan gratis atau meminta-minta. Bersamaan dengan itu, hal tersebut juga menjadikan perusahaan-perusahaan pembuat alat-alat peraga dan produsen sarana belajar-mengajar sebagai mitra sinergis sekolah.
Dengan ikhtiar semacam itu, amanat UU Sistem Pendidikan Nasional tentang otonomi sekolah di satu pihak dan tanggung jawab bersama pemerintah, sekolah, keluarga, serta masyarakat untuk bertanggung renteng memajukan pendidikan nasional di pihak lain diharapkan bisa terwujud.
                                          

2.2 MAHALNYA BIAYA PENDIDIKAN SEKARANG INI
Pendidikan merupakan faktor kebutuhan yang paling utama dalam kehidupan. Biaya pendidikan sekarang ini tidak murah lagi karena dilihat dari penghasilan rakyat Indonesia setiap harinya. Mahalnya biaya pendidikan tidak hanya pendidikan di perguruan tinggi melainkan juga biaya pendidikan di sekolah dasar sampai sekolah menengah keatas walaupun sekarang ini sekolah sudah mendapat Bantuan Operasional Sekolah (BOS) semuanya masih belum mencukupi biaya pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu.
Pendidikan di Indonesia masih meupakan investasi yang mahal sehingga diperlukan perencanaan keuangan serta disiapkan dana pendidikan sejak dini. Setiap keluarga harus memiliki perencanaan terhadap keluarganya sehingga dengan adanya perencanaan keuangan sejak awal maka pendidikan yang diberikan pada anak akan terus sehingga anak tidak akan putus sekolah. Tanggung jawab orang tua sangatlah berat karena harus membiayai anak sejak dia lahir sampai ke jenjang yang lebih tinggi.
Mahalnya biaya pendidikan sekarang in dan banyaknya masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan sehingga tidak begitu peduli atau memperhatikan pentingnya pendidikan bagi sang buah hatinya, sehingga membuat anak putus sekolah, anak tersebut hanya mendapat pendidikan sampai pada jenjang sekolah menengah pertama artau sekolah menengah keatas. Padahal pemerintah ingin menuntaskan wajib belajar sembilan tahun. Jika masalah ini tidak mendapat perhatian maka program tersebut tidak akan terealisasi. Banyak anak yang putus sekolah karena orng tua tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya.
Sehingga kami berharap pada pemerintah untuk memberikan kebijakan dan peduli terhadap pendidikan dan masyarakat Indonesia, karena sekarang ini bangsa Indonesia banyak mengalami problema khususnya problema bencana alam yang mengakibatkan rusaknya lembaga pendidikan.


2.3 MENSIASATI BIAYA PENDIDIKAN
Pendidikan di Indonesia masih merupakan investasi yang mahal, untuk itu
diperlukan perencanaan keuangan yang baik, bila ingin merencanakan pendidikan
dengan baik bagi buah hati sebaiknya merencanakan dana pendidikan sejak dini.
Untuk mempersiapkan dana biaya pendidikan, sebenarnya banyak yang bisa dilakukan
para orang tua. Secara garis besar, sumber pendanaan alternatif dalam
perencanaan keuangan menghadapi tahun ajaran baru ada 5, yaitu :

1.      Menabung melalui jasa perbankan.
Tabungan pendidikan, yang merupakan gabungan bentuk deposito, asuransi,
dan tabungan. Bedanya, deposito dimulai dengan uang pangkal yang besar,
sementara tabungan pendidikan membayar setoran untuk mendapatkan "uang pangkal"
yang lebih besar. Dan berbeda pula dengan tabungan biasa, karena tidak dapat
diambil sebelum jatuh tempo (layaknya asuransi dan deposito). Uniknya, walaupun
bentuknya tabungan pendidikan, namun ada juga yang dijaminkan dengan
perlindungan asuransi.

  1. Membeli produk asuransi yang mengandung unsur tabungan.
Asuransi pendidikan, bentuk penjaminan terhadap risiko, keuntungan
menggunakan sumber pendanaan ini bila waktu yang direncanakan tepat atau ada
risiko yang muncul di tengah "perjalanan". Biasanya model ini digunakan bagi
keluarga yang memiliki resiko tinggi, sebut saja orang tua dengan pekerjaan
tingkat kecelakaanya lebih tinggi.

3. Mempersiapkan sendiri dengan cara berinvestasi.
Selain tabungan dan asuransi pendidikan maka Anda juga bisa
mempersiapkannya sendiri dengan cara berinvestasi ke dalam suatu produk
investasi lain, misalnya reksa dana. Anda bisa melakukan setoran rutin investasi
per bulan, atau pada waktu yang diinginkan.


4. Dengan mengambil pinjaman kredit jangka pendek.
Walaupun tidak terlalu lazim digunakan untuk sumber dana pendidikan, namun
sebagian masyarakat masih menggunakannya, misalnya seperti produk pinjaman tanpa
jaminan yang dikeluarkan oleh bank. Kartu kredit. Sumber keuangan ini sangat
memungkinkan, walaupun pembayarannya mungin akan menjadi masalah baru. Selain
bunga yang tinggi bila jatuh tempo, juga tingkat risikonya cukup besar.

5. Dengan menjual harta kekayaan.
Jika Anda mempunyai simpanan dalam bentuk kertas ( paper asset ) seperti
reksa dana, saham atau harta dalam bentuk wujud lainnya seperti emas, tanah.
Kendaraan atau barang berharga lainnya bisa dipertimbangkan untuk menjualnya
jika tidak tersedia dana tunai yang cukup untuk membayar biaya pendidikan anak.


4 Langkah Mudah Mempersiapkan Dana Pendidikan

Mempersiapkan dana pendidikan juga bukan asal menabung, jangan-jangan biarpun Anda sudah capek menabung dana yang terkumpul tidak cukup juga. Untuk mempermudah Anda melakukan persiapan dana pendidikan anak, berikut ini adalah langkah – langkah yang bisa dijalankan :

Menentukan target dana pendikan yang dibutuhkan Banyak orang tua hanya mengetahui tingginya biaya pendidikan saat ini, tapi lupa memperkirakan berapa besarnya biaya pendidikan kelak. Sehingga walaupun merasa sudah menabung tetapi dana tersebut ternyata tidak cukup saat akan dipakai. Target dana pendidikan yang dibutuhkan adalah sama dengan perkiraan biaya pendidikan kelak, dan untuk memperkirakannya, lakukanlah 2 hal sebagai berikut :

Cari informasi berapa biaya saat ini untuk masing – masing jenjang pendidikan yang akan dilalui anak Anda ( TK, SD, SMP, SMA, Universitas, S2 ) Misalkan biaya uang masuk TK saat ini adalah Rp 5 jt dan anak Anda akan masuk TK 4 tahun lagi.

Hitung berapa biaya pendidikan tersebut kelak, Kalikan dengan asumsi kenaikan biaya pendidikan pertahun sampai anak Anda masuk sekolah. Misalkan biaya uang masuk TK saat ini adalah Rp 5 jt dan anak Anda akan masuk TK 4 tahun lagi sedangkan asumsi rata-rata kenaikan biaya pendidikan pertahun yang adalah 10%, maka 4 tahun lagi biaya uang pangkal masuk TK tadi sudah naik menjadi Rp 7.350.000,-

Menetapkan cara pencapaian target dana pendidikan. Ada 2 cara yang bisa dipilih untuk mencapai target dana pendidikan, yaitu :

Melakukan setoran rutin bulanan ke dalam suatu produk investasi, misalnya : - Menabung secara rutin ke tabungan biasa, tabungan pendidikan atau deposito di bank, melakukan investasi bulanan ke produk reksadana, atau mengambil asuransi pendidikan.

Menabung atau melakukan investasi sekali saja di muka dengan dana tunai yang dimiliki saat ini.

Melindungi Investasi dari resiko. Hilangnya kemampuan orang tua untuk mendapatkan penghasilan akibat kematian, kecelakaan atau sakit parah, bisa menyebabkan setoran rutin untuk dana pendidikan terhenti. Untuk mengantisipasi dari resiko – resiko ini, maka akan lebih bijaksana jika Anda mengambil asuransi Bila Anda sudah mengambil asuransi pendidikan atau tabungan pendidikan yang juga memberikan manfaat asuransi maka otomatis dana pendidikan anak Anda sudah terproteksi. Artinya jika salah satu resiko seperti tersebut diatas terjadi maka pihak asuransi akan meneruskan persiapan dana pendidikan untuk anak Anda.

Namun jika Anda menabung sendiri maka sebaiknya mengambil asuransi jiwa, asuransi kecelakaan dan asuransi penyakit kritis, dengan besar jumlah uang pertanggungan yang jika uang pertanggungan tersebut dimasukkan kedalam suatu produk tabungan atau investasi maka hasil bunga yang didapat bisa untuk membayar setoran rutin dana pendidikan anak Anda.

Melakukan Evaluasi dan Revisi Untuk memastikan agar target dana pendidikan yang dinginkan tercapai maka sebaiknya rencana keuangan yang dijalankan dievaluasi minimal setahun sekali. Hal ini dilakukan karena asumsi suku bunga tabungan, deposito, asuransi maupun produk investasi lainnya bisa saja berubah Demikian juga asumsi kenaikan biaya pendidikan pertahun, sehingga kemungkinan terjadi ketidak sesuaian antara asumsi yang dipakai dengan kenyataan sebenarnya bisa terjadi. Akibatnya Anda mungkin bisa mencapai target dana pendidikan yang dinginkan tetapi bisa juga tidak. Dengan melakukan evaluasi rutin maka akan diketahui apakah rencana keuangan sudah terpenuhi tergetnya atau belum, sehingga jika belum dapat segera dilakukan revisi atau rencana perbaikannya.

 




DAFTAR PUSTAKA
Anonimus.2008.biaya pendidikan sebagai beban kemitraan.(online).http://pnl.ac.id/?p=11
Mike rini.2007. mensiasati biaya pendidikan. (online).http://www.perencanakeuangan.com/files/MensiasatiBiayaPend.html
Putrid.2008. mahalnya biaya pendidikan sekarang ini. (online).http://re- searchengines.com/0607putri.html







Rabu, 12 September 2012

“SRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI ( SPI ) ”

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karuniaNyalah sehaingga kami dapat menyaelesaikan tugas kelompok mata kuliah “Telaah Ekonomi SLTA”.
            Semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa khususnya FKIP EKONOMI dalam memahami Materi Strategi Pembelajaran Inkuiri. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Dosen “ Strategi Pembelajaran”  Prof.Dr.H.Karwono,M.Pd  dan Dra. Maryatun, M.M.” yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada kami.
            Namun kami menyadari bahwa apapun yang kami laksanakan tak luput dari kekurangan, oleh karena itu kami menerima saran dan kritikan yang sifatnya membangun guna penyempurnaan makalah kami yang selanjutnya.
            Akhirnya kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam  pembaca umumnya dan kami khususnya .




Metro, 3 Maret 2011
                                                                                                                       

      Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMA JUDUL                                                                                                    i
KATA PENGANTAR                                                                                               ii
DAFTAR ISI                                                                                                              iii
BAB I PENDAHULUAN                                                                                         1
A.LATAR BELAKANG                                                                               1
BAB II PEMBAHASAN                                                                                          2
1.STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI                                                                       2
2.KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI                           2
2.1 CIRI-CIRI PEMBELAJARAN INKUIRI                                             3
3.PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGGUNAAN SPI                                             4
4.KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN SPI                                                        6
BAB III PENUTUP                                                                                                   7
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                            8






BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
SPI atau Strategi Pembelajaran Inkuiri adalah kegiatan pembelajaran yang menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Spi Berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir kedunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuanya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir kedunia. Sejak kecil manusia mempunyai keinginan untuk mengenal segala sesuatu melaluiindra pengecapan, pendengaran, penglihatan dan indra-indra lainya. Hingga dewasa keingin tahuan manusia secara trerus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikiranya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna manakala didasari olehkeingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inkuiri dikembangkan.
Pada awlanya strategi pembelajaran inkuiri banyak diterapkan dalam ilmu-ilmu alam. Namun demikian para ahli pendidikan ilmu social mengadopsi strategi inkuiri yang kemudian dinamakan inkuiri social. Hal ini didasarkan pada asumsi pentingnya pembelajaran IPS pada masyarakat yang semakin cepat berubah, seperti yang dikemukakan Robert A. Wilkins (1990:85) yang menyatakan bahwa dalam kehidupan masyarakat yang terus menerus mengalamiperubahan, pengajaran IPS harus menekankan kepada pengembangan berfikir.
Menurut Bruce Joice, inkuiri social merupakan strategi pembelajaran dari kelompok sosial(social family) subkelompok konsep masyarakat (concept of society). Subkelompok ini didasarkan pada asumsi bahwa metode pendidikan bertujuan untuk mengembangkan anggota masyarakat ideal yang dapat hidup dan dapat mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat.
Oleh karena itulah siswa harus diberi pengalaman yang memadai bagaimana caranya memecahkan persoalan-persoalan yang muncul di masyarakat.

1
                                                                       BAB II
PEMBAHASAN

1.STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI)
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) merupakan strategi pembelajaran yang lebih menekankan pada proses mencari dan menemukan.Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominandalam proses pembelajaran.
2.KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI)
Strategi pembelajaran Inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.
Strategi Pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.


2
2.1 Ciri-ciri Pembelajaran Inkuiri
Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. Artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri {self belief).
Dengan demikian, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Karena itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri.
Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi.
Seperti yang dapat disimak dari proses pembelajaran, tujuan utama pembelajaran melalui pembelajaran inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disi[lin intelektual dan keterampilan berfikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas rasa ingin tahu mereka.
3
Strategi Pembelajaran Inkuiri Akan Efektif Manakala:
·         Guru mengharapkan siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan.
·         Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep yang sudah jadi, akan tetapi sebuah kesimmpulan yang perlu pembuktian.
·         Jika proses pembelajaran berangkat dari  rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
·         Jika jumlah siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga perlu dikendalikan oleh guru.
·         Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.

3. PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN SPI
SPI merupakan strategi yang menekankan kepada pengembangan intelektual anak. Perkembangan mental (intelektual) itu menurut Piaget dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu: maturation, physical experience, social experience, dan equilibrium.
Maturation atau kematangan  adalah proses pertumbuhan fisiologis dan anatomis, yaitu proses pertumbuhan fisik, yang meliputi pertumbuhan tubuh pertumbuhan otak, dan pertumbuhan system saraf. Pertumbuhan otak merupakan salah satu aspek yang sangat berpengaruh terhadap kemampuan berfikir (intelektual) anak.
Physical experience adalah tindakan-tindakan fisik yang dilakukan individu terhadap benda-benda yang adadilingkungan sekitarnya.Aksi atau tindakan fisik yang dilakukan individu memungkinkan dapat mengembangkan aktivitas atau daya fikir,
Social experience adalah aktivitas dalam berhubungan dengan oranng lain. Melalui pengalaman social, anak bukan hanya dituntut untuk mempertimbangkan atau mendengarkan pandangan orang lain tetapi juga akan menumbuhkan kesadaran bahwa ada aturan lain disamping aturanya sendiri.

4
Equilibration aaalah proses penyesuaian antara pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan baru yang ditemukanya.
Atas penjelasan diatas ,maka dalam penggunaan SPI terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru,antara lain:
1.Berorientasi pada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir,dengan demikian,strategi pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar juga juga berorientasi pada proses belajar.
2. Prinsip Pembelajaran sebagai proses Interaksi
berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar,tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
3. Prinsip bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam SPI adalah guru sebagai penya.Oleh sebab itu kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.
4. Prinsip Belajar Untuk Berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta,akan tetapi belajar adalah proses berpikir.Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.
5. Prinsip Keterbukaan
Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan,segala sesuatu mungkin saja terjadi.Oleh sebab itu anak perlu diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai dengan kemampuan perkembangan logika dan nalarnya.Kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.


5
4.KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN STRATEGI PEMBELEJARAN INKUIRI

Keunggulan:
a. SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif kogneitif,afektif dan psikomotor secara seimbang,sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
b. SPI dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
c. SPI merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan.
d. SPI dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata.Artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
Kelemahan:
a. SPI digunakan sebagai strategi pembelajaran,maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dalam kebiasaan siswa dalam belajar.
c. Kadang kadang dalam implementasimnya,memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
d. Selama ketentuan keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran,maka SPI akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.





6
BAB III
PENUTUP
1.KESIMPULAN
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepad siswa (student centered approach). Dikatakan demikian sebab dalam strategiini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.
Seperti yang dapat di simak dari proses pembelajaran, tujuan utama pambelajaran melalui strategi inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan ktrampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.
Dalam strategi pembelajaran inkuiri terdapat keunggulan dan kelemahan. Salah satu keunggulannya yaitu: SPI dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. Sedangakan kelemahannya antara lain yaitu, kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.








7
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Wina,2006.Strategi Pendidikan,Bandung:Erlangga
Strategi Pembelajaran Inkuiri Rabu, 02 Juni 2010

















LAMPIRAN
SIASAT PEMBELAJARAN

1.      Pra. Pembelajaran
a.       Motivasi
Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi kebutuhan.
Metode yang digunakan                     : Ceramah
Alokasi waktu                                     : 5 menit
b.      Tujuan
-          Peserta didik akan dapat mengidentifikasi kebutuhan manusia
-          Peserta didik akan dapat menganalisis ketersediaan alat pemuas kebutuhan.
Metode yang digunakan                     : Ceramah dan Diskusi
Sumber belajar                                    : Buku paket
Alokasi waktu                                     : 2 menit
c.       Tingkah laku masukan
Guru memberikan pertanyaan pertanyaan ringan seputar materi yang akan disampaikan pada pertemuan itu.

2.      Penyajian Informasi
a.       Pengurutan
1.      Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kebutuhan
2.      Peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis kebutuhan manusia
3.      Peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan
4.      Peserta didik dapat menyebutkan bentuk alat pemuas kebutuhan
5.      Peserta didik dapat menjelaskan mengenai ketersediaan alat pemuas kebutuhan
b.      Besarnya satuan pembelajaran
Satuan pembelajaran itu tepat jika siswa dapat memahami materi kurang lebih 85 %.
c.       Penyajian isi
1.      Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru tentang kebutuhan manusia, kemudian antara peserta didik dan guru melakukan diskusi mengenai seberapa penting kebutuhan manusia sehingga harus terpenuhi.
2.      Peserta didik diberikan materi mengenai jenis-jenis kebutuhan manusia dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan, kemudian guru meminta masing-masing siswa untuk memberikan contoh mengenai jenis-jenis kebutuhan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan.
3.      Peserta didik dan guru membahas mengenai alat pemuas kebutuhan dan ketersediaan alat pemuas kebutuhan melalui penugasan dan melakukan diskusi.
Metode yang digunakan               : Diskusi dan Penugasan
Sumber belajar                              : Buku paket
Alokasi waktu                               : 20 menit
d.      Contoh – contoh
1.      Kebutuhan adalah keinginan akan barang dan jasa untuk dipenuhi dalam kehidupan manusia, coba berikan contoh tentang kebutuhan seseorang pelajar ! Jawab : kebutuhaan peralatan sekolah merupakan kebutuhan bagi seorang pelajar.
2.      Perhatikan pernyataan berikut :
Untuk dapat hidup manusia membutuhkan makan, air minum, pakaian, dan tempat tinggal dan kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan utama manusia dalam mempertahankan hidupnya.
Kebutuhan apakah yang dimaksud dalam pernyataan diatas ?
Jawab : Yang dimaksud dalam pernyataan diatas merupakan penjabaran mengenai
kebutuhan primer.
Metode yang digunakan                 : Diskusi
Sumber belajar                                : Buku paket
Alokasi waktu                                : 10 menit

3.      Peran Peserta
a.       Latihan
1.      Jelaskan pengertian kebutuhan yang anda ketahui !
2.      Sebut dan jelaskan mengenai kebutuhan menurut intensitasnya !
3.      Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan !
4.      Bentuk alat pemuas apa saja yang dapat memenuhi kebutuhan !
Penilaian                      : Tes uraian
Metode                        : Penugasan
Sumber belajar            : Buku paket
Alokasi waktu             : 10 menit

b.      Balikan
Siswa mengajukan pertanyaan tentang materi kebutuhan.
Metode                        : Tanya jawab
Alokasi waktu             : 5 menit

4.      Pengetesan
a.       Tingkah laku masukan
Siswa dapat menguasai materi melalui pengetesan sebesar 90% dengan menjawab soal.
b.      Prates
1.      Apa yang anda ketahui tentang kebutuhan ?
Penilaian : Tes uraian
Metode                  : Penugasan
Sumber belajar      : Buku paket
Alokasi waktu       : 2 menit
c.       Tes sambil jalan
1.      Coba anda sebutkan macam-macam kebutuhan !
2.      Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan !
Penilaian : Tes uraian
Metode                  : Penugasan
Sumber belajar      : Buku paket
Alokasi waktu       : 3 menit
d.      Pasca tes
Kerjakan soal-soal dibawah ini :
1.      Jelaskan pembagian alat pemuas kebutuhan secara lengkap !
2.      Sebutkan pembagian kebutuhan menurut subjeknya !
3.      Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan !
4.      Apa yang dimaksud dengan kelangkaan ? Jelaskan !
5.      Apa kamu merasi kebutuhan telah terpenuhi semua ? Jelaskan !